Taman Nasional Kepulauan Seribu
merupakan salah satu perwakilan kawasan pelestarian alam bahari di Indonesia
yang terletak kurang lebih 45 km sebelah Utara Jakarta. Terdapat 78 pulau
besar-kecil dengan ketinggian tidak lebih dari tiga meter dpl., dan semuanya
merupakan gugusan pulau karang.
Pada ratusan tahun yang lalu,
pulau-pulau karang itu terbentuk di atas koloni binatang karang yang sudah
mati. Koloni ini pada awalnya tumbuh pada dasar laut yang dangkal, dan lapisan
atasnya muncul ke permukaan laut serta mengalami pelapukan. Kemudian di atas
daratan karang itu, tumbuh jenis pioner berupa semak, beberapa jenis pohon dan
terjadilah daratan. Daratan yang ada di pulau-pulau tersebut tidak sama dengan
daratan yang terdiri dari tanah. Demikian juga dengan kekayaan tumbuhan dan
satwanya. Umumnya, tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Kepulauan Seribu
didominasi oleh tumbuhan pantai, seperti nyamplung (Calophyllum inophyllum),
waru (Hibicus tiliaceus), pandan (Pandanus sp.), cemara laut (Casuarina
equisetifolia), cangkudu (Morinda citrifolia), butun (Barringtonia
asiatica), bogem (Bruguiera sp.),
sukun (Artocarpus altilis), ketapang (Terminalia cattapa),
dan kecundang (Cerbena adollam).
Kekayaan kehidupan laut taman
nasional ini terdiri dari karang keras/lunak sebanyak 54 jenis, 144 jenis ikan,
2 jenis kima, 3 kelompok ganggang seperti Rhodophyta, Chlorophyta dan
Phaeophyta, 6 jenis rumput laut sepertiHalodule sp., Halophila sp., dan Enhalus sp., serta 17 jenis burung
pantai. Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan tempat peneluran penyu sisik
(Eretmochelys imbricata) dan penyu hijau (Chelonia mydas).
Penyu sisik dan penyu hijau yang merupakan satwa langka dan jarang ditemukan di
perairan lain terutama pantai Utara Pulau Jawa, ditangkarkan di Pulau Semak
Daun. Penangkaran tersebut dimaksudkan untuk memulihkan populasi penyu yang
nyaris punah. Kegiatan penangkaran meliputi penetasan telur semi alami dan
perawatan anak penyu sampai siap untuk dilepas ke alam.
Sebagian besar pantai-pantai di taman nasional ini
dilindungi oleh hutan bakau, dimana hidup biawak, ular cincin emas dan piton. Dibalik
fenomena dan rahasia alam, sebenarnya gugusan Kepulauan Seribu menyimpan
keindahan alam yang sangat menawan. Simponi pulau-pulau mungil yang hijau,
deburan ombak, sinar matahari yang bewarna keemasan pada waktu senja; tentunya
akan menentramkan hati pengunjung yang berada di Taman Nasional Kepulauan
Seribu.
Beberapa pulau/obyek yang
menarik untuk dikunjungi:
Pulau Pramuka, Pulau Semak
Daun, Pulau Kelapa dan Pulau Panggang: Melihat penangkaran penyu,
pengamatan satwa dan wisata bahari.
Pulau Pramuka, Pulau Opak, Pulau Karang Congkak. Wreck diving kapal-kapal yang karam.
Pulau Panjang, Pulau Putri, Pulau Pelangi dan Pulau Perak: Wisata bahari yang dikelola oleh swasta.
Pulau Semut, Pulau Karang Congkak, Pulau Karang Kroja, Pulau Kotok Besar, Pulau Kotok Kecil dan Pulau Gosong Laga: Untuk kegiatan menyelam dan snorkeling.
Pulau Pramuka, Pulau Opak, Pulau Karang Congkak. Wreck diving kapal-kapal yang karam.
Pulau Panjang, Pulau Putri, Pulau Pelangi dan Pulau Perak: Wisata bahari yang dikelola oleh swasta.
Pulau Semut, Pulau Karang Congkak, Pulau Karang Kroja, Pulau Kotok Besar, Pulau Kotok Kecil dan Pulau Gosong Laga: Untuk kegiatan menyelam dan snorkeling.
Bulan November sampai dengan
Februari setiap tahunnya sering terjadi ombak yang besar (berbahaya), dan cuaca
tidak begitu bagus biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan Agustus. Musim
kunjungan terbaik: bulan Maret s/d Mei setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi: Dari Marina Jaya Ancol setiap
hari ada kapal khusus melayani pengunjung yang ingin melihat obyek-obyek wisata
bahari, dengan waktu tempuh antara 1-2 jam. Atau dari Muara Angke ke Pulau
Pramuka menggunakan kapal fery sekitar 2,5 jam.
sumber: dep.hut.jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar