Gunung
Anak Krakatau (GAK) merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di
Indonesia. Gunung yang terbentuk akibat erupsi bawah laut sejak 1927 sampai
1930 tersebut kini menjadi magnet pariwisata bagi wisatawan domestik dan luar
negeri. Tak hanya menawarkan megahnya pemadangan gunung berapi tetapi wisatawan
juga diajak menikmati keindahan bawah laut yang memesona.
Sebagai warisan dunia, Gunung
Anak Krakatau memang memiliki satu keistimewaan yang tidak dimiliki gunung lain
yang ada di Indonesia. Pasalnya, gunung berapi ini sejatinya bukan tujuan
wisata. Gunung Anak Krakatau tercatat sebagai cagar alam warisan dunia yang
harus dilindungi. Pengunjung harus mendapatkan izin khusus sebelum bisa
menjejakkan kakinya di GAK. Tidak mudah mendapatkan izin khusus berupa Surat
Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) yang bisa didapatkan di Badan
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA Lampung). Belum lagi, tidak sedikit biaya
yang harus dikeluarkan sebagai bentuk donasi pengunjung sebagai partipasi upaya
pelestarian cagar alam ini yang berkisar mulai dari Rp 1.000.000.
"Untuk ke (Gunung) Anak
Krakatau pengunjung memang harus sudah mengantongi izin khusus dulu dari BKSDA.
Walau sulit, tapi setiap pekannya selalu ada saja pengunjung yang datang dan
treking ke kepunden Gunung Anak Krakatau. Mau orang lokal atau bule,"
ungkap Ikbal Polisi Hutan yang bertugas berjaga di GAK saat ditemui di sela
acara Tur Krakatau, Festival Krakatau XXV, Sabtu (29/8) silam.
Meski bukan merupakan
destinasi wisata, treking dengan izin super sulit di Gunung Anak Krakatau
memang menjadi aktifitas primadona para pengunjung. Pasir hitam di pesisir
pantai pulau vulkanik ini menawarkan kecantikan tersendiri yang tidak dapat
disandingkan dengan pantai manapun. Namun anda jangan berharap dapat bisa bermain-main
dengan air lau dan ombak di pantai Gunung Anak Krakatau. Lokasi Gunung Anak
Krakatau yang berada di tengah Laut Sunda cukup dikenal dengan ombak besar
dengan arus yang kuat. Sehingga aktifitas pantai, amat tidak disarankan oleh
polisi hutan setempat.
Alhasil, satu-satunya kegiatan
yang dapat pengunjung lakukan di Gunung Anak Krakatau adalah treking sepanjang
lereng Gunung Anak Krakatau . Kegiatan trekking rasanya akan cukup menantang
bagi anda yang hobi mendaki gunung atau wisatawan umum. Sebab kontur tanah yang
berpasir di sepanjang jalur pendakian menjadi tantangan tersendiri yang harus
ditaklukan.
sumber: tribunlampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar