Rabu, 09 Maret 2016

Pasola, Upacara Exstrim Dari Dataran Sumba.

Pasola Sumba  adalah bagian dari serangkaian upacara adat tradisional yang dilakukan olehmasyarakat Sumba , Nusa Tenggara Timur, yang masih menganut agama asli yang disebut Marapu. Upacara adat ini dilakukan setiap tahun pada bulan Februari atau Maret. Pasola  diadakan pada empat kampung di kabupaten Sumba Barat. Keempat kampung tersebut antara lain Kodi dan Lamboya, Wonokaka, dan Gaura. Serangkaian upacara ini dilakukan dalam rangka memohon restu para dewa agar panen tahun itu berhasil dengan baik.
Pasola  berasal dari kata “Sola” atau “Hola”, yang berarti sejenis lembing kayu yang dipakai untuk saling melempar dari atas kuda yang sedang dipacu kencang oleh dua kelompok yang berlawanan.
Setelah mendapat imbuhan `pa’ (pa-sola, pa-hola), artinya menjadi permainan. Jadi pasola atau pahola berarti permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua kelompok yang berlawanan. Proses pelaksanaan Pasola  diawali dengan pelaksanaan adat nyale . Adat nyale  adalah salah satu upacara rasa syukur atas anugerah yang didapatkan, yang ditandai dengan datangnya musim panen dan cacing laut yang melimpah di pinggir pantai. Adat tersebut dilaksanakan pada waktu bulan purnama dan cacing-cacing laut keluar di tepi pantai.
O..ya, teman-teman, Pasola  ini tidak hanya sebagai bentuk keramaian masyarakat Sumba , lo.Tetapi dengan diadakannya Pasola , menjadi salah satu bentuk pengabdiaan dan ketaatan kepada sang leluhur. Pasola  juga menjadi perekat jalinan persaudaraan antara dua kelompok dan menggambarkan rasa syukur dan ekspresi kegembiraan masyarakat Sumba , karena hasil panen yang melimpah.





sumber: kidsnesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar