Senin, 28 Maret 2016

Wisata Edukasi di Way Kambas Lampung.

Merupakan sebuah taman nasional tempat perlindungan gajah yang berada di Lampung, lebih tepatnya lagi berada di kecamatan labuhan ratu lampung timur, Pulau Sumatera, Indonesia. Selain ada di Way Kambas, sekolah gajah atau Pusat Pelatihan Gajah  juga dapat ditemukan di Minas, Riau. Gajah sumatera atau Elephas maximus sumatranus yang hidup di kawasan ini semakin lama jumlahnya semakin berkurang. Taman Nasional Way Kambas ini sudah berdiri sejak tahun 1985 dan merupakan sekolah gajah yang pertama ada di Indonesia. Pada awalnya bernama Pusat Latihan Gajah (PLG) akan tetapi sejak beberapa tahun terakhir ini kemudian namanya berubah jadi Pusat Konservasi Gajah (PKG). Pusat Konservasi Gajah Diharapkan mampu untuk menjadi sebuah pusat konservasi gajah dalam penjinakan, pelatihan, perkembangbiakan dan juga konservasi. Sampai sekarang PKG ini sudah melatih lebih dari sekitar 300 ekor gajah yang telah disebar menuju ke seluruh penjuru Tanah Air.
Di Taman Nasional Way Kambas ini juga tedapat International Rhino Foundation yang tugasnya adalah menjaga spesies badak supaya tidak terancam punah. Disini terdapat cukup banyak hewan yang hampir punah diantaranya seperti Badak sumatera, Gajah Sumatera, Harimau sumatera, Mentok Rimba , Buaya sepit. Sedangkan untuk spesies tanaman disini banyak diketemukan Api-api, Pidada, Nipah, pandan. Pada bagian pesisir dari Taman Nasional Way Kambas yang berawa juga cukup sering ditemukan berbagai macam jenis burung antara lain seperti Bangau Tongtong, Sempidan Biru, Kuau raja, Burung Pependang Timur, dan berbagai macam burung yang lainnya. Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang lokasinya ada di ujung selatan Pulau Sumatera, berjarak sekitar 110 km dari pusat Kota Bandar Lampung. Tempat ini adalah salah satu cagar alam yang tertua di Indonesia dan menempati  lahan yang luasnya sekitar 1.300 km² dan berupa dataran rendah di sekitar kawasan Sungai Way Kambas, pantai timur Lampung.
Fasilitas di Taman Nasional Way Kambas

Fasilitas utama yang ada di dekat tempat wisata TNWK jaraknya sekitar 500 meter dari pintu masuk. Tempat ini disebut dengan nama Satwa Gajah Eco Lodge. Yaitu taman bertembok yang ditumbuhi banyak pohon buah-buahan tropis. Satwa Gajah Eco Lodge juga menawarkan empat cottage yang masing-masing dengan kamar dan dapat menampung sampai dengan empat orang dan memiliki faslitas tempat tidur pegas, kipas angin, air panas dan juga toilet yang bergaya barat. Semua cottage, fasilitas dan juga kantor didukung dengan listrik bertenaga surya. Di sini Anda juga bisa menemukan sebuah restoran terbuka yang menyediakan cukup banyak menu makanan Indonesia dan juga meneydiakan sarapan dengan menu makanan barat untuk memulai aktifitas di hari Anda. Berjarak sekitar 30 km dari pintu masuk TNWK berada Way Kanan. Di sini Anda dapat menemukan beberapa jenis penginapan sederhana yang disewakan dengan harga antara Rp100.000,- sampai dengan Rp200.000,00.

Akomodasi yang tersedia disini sederhana namun sangat layak dan bersih, dengan dilengkapi kelambu. Di sini Anda tidak akan menemukan toko maupun warung makanan jadi sangat penting untuk Anda yang datang kesini membawa makanan sendiri. Terdapat sebuah warung yang ada di Pusat Pelatihan Gajah akan tetapi hanya dibuka pada waktu siang hari jadi akan lebih baik jika Anda membawa makan malam sendiri. Disini Anda bisa menemukan pasar di Rajabasa Lama yang bisa Anda manfaatkan untuk membeli barang kebutuhan seperti halnya beli kopi, mie maupun makanan kaleng di toko pintu masuk Plang Hijau.

Way Kanan Resort
Merupakan Satu-satunya resort yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas ini banyak didatangi berbagai macam kalangan, mulai dari wisatawan lokal sampai mancanegara, hingga para peneliti yang berasal dari penjuru dunia. Way Kambas tidak sekedar menjadi rumah untuk gajah Sumatera saja, akan tapi juga berbagai macam jenis flora dan fauna yang sering menjadi objek untuk penelitian para ilmuwan dan biolog. Dengan tarif kamar Rp 200ribu tiap kamar, resort ini juga menyediakan fasilitas tour sepanjang sungai yang menggunakan alat transportasi perahu bermotor berkapasitas maksimal 6-7 orang, dengan harga mulai dari Rp 750rb sampai dengan Rp 1.5 jt.

Tips Masuk Taman Nasional Way Kambas

Izin masuk ke TNWK bisa Anda dapatkan di pintu masuk taman dan juga bisa dari pihak konservasi di kantor pusat yang ada di Bandar Lampung (Balai Konservasi Sumber Daya Alam 11). Kantor ini jaraknya sekitar setengah kilometer jika dari terminal bus Rajabasa Lama, letaknya ada di sisi kiri dan di depannya ada sebuah patung gajah. Petugas disini akan dengan senang hati untuk membantu Anda tentang informasi Way Kambas. Jangan harap Anda dapat meminta para penjaga untuk mengantarkan Anda menuju ke pinggiran taman, karena ini tidaklah diizinkan. Jika Anda mau bersabar dan tidak membuat keributan mungkin saja Anda bisa beruntung dan dapat melihat beberapa hewan liar yang ada disini, kemungkinan besar adalah seperti gajah liar.

Transportasi menuju Taman Nasional Way Kambas

Jika Anda ingin menggunakan transportasi umum maka cara yang paling sederhana bisa mengunakan bus dari Terminal Raja Basa yang ada di Bandar Lampung menuju arah Way Jepara. Kemudian bisa turun di Gajah Batu, Desa Rajabasa Lama, Setelah sampai di Way Jepara Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan naik ojek ke Way Kanan atau ke Pusat Pelatihan Gajah (PLG) yang menjadi pintu masuk ke TNWK. Perlu Anda ketahui bahwa bus terakhir yang akan berangkat dari Rajabasa Lama adalah sekitar pukul 15.00 sore dan akan jauh lebih baik jika Anda sudah tiba sebelum senja, karena tukang ojek tidak akan bersedia untuk mengantarkan Anda setelah lewat senja. Alternatif yang lainnya dari Bandar Lampung Anda dapat naik bus menuju ke arah Metro dan kemudian naik bus yang akan menuju Rajabasa Lama.

Jika Anda datang dengan menggunakan mobil pribadi atau mobil sewaan dari Bandar Lampung maka bisa mengambil rute Kota Bumi utara dan ikuti saja rute yang ditunjukan oleh marka gambar gajah untuk dapat sampai di TNWK. Anda juga dapat menggunakannya dari Bandar Lampung menuju ke Way Kambas akan tetapi harganya jauh lebih mahal. Taman ini merupakan salah satu tempat wisata di Lampung yang populer dan sangat tepat untuk Anda jadikan tempat liburan bersama dengan kerabat maupun keluarga Anda. yoshiewafa selamat Liburan ke TNWK.








sumber: ragamtempatwisata

Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Alam Dibalik Hiruk Pikuk Metropolitan.

Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan salah satu perwakilan kawasan pelestarian alam bahari di Indonesia yang terletak kurang lebih 45 km sebelah Utara Jakarta. Terdapat 78 pulau besar-kecil dengan ketinggian tidak lebih dari tiga meter dpl., dan semuanya merupakan gugusan pulau karang.
Pada ratusan tahun yang lalu, pulau-pulau karang itu terbentuk di atas koloni binatang karang yang sudah mati. Koloni ini pada awalnya tumbuh pada dasar laut yang dangkal, dan lapisan atasnya muncul ke permukaan laut serta mengalami pelapukan. Kemudian di atas daratan karang itu, tumbuh jenis pioner berupa semak, beberapa jenis pohon dan terjadilah daratan. Daratan yang ada di pulau-pulau tersebut tidak sama dengan daratan yang terdiri dari tanah. Demikian juga dengan kekayaan tumbuhan dan satwanya. Umumnya, tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Kepulauan Seribu didominasi oleh tumbuhan pantai, seperti nyamplung (Calophyllum inophyllum), waru (Hibicus tiliaceus), pandan (Pandanus sp.), cemara laut (Casuarina equisetifolia), cangkudu (Morinda citrifolia), butun (Barringtonia asiatica), bogem (Bruguiera sp.), sukun (Artocarpus altilis), ketapang (Terminalia cattapa), dan kecundang (Cerbena adollam).
Kekayaan kehidupan laut taman nasional ini terdiri dari karang keras/lunak sebanyak 54 jenis, 144 jenis ikan, 2 jenis kima, 3 kelompok ganggang seperti Rhodophyta, Chlorophyta dan Phaeophyta, 6 jenis rumput laut sepertiHalodule sp., Halophila sp., dan Enhalus sp., serta 17 jenis burung pantai. Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan tempat peneluran penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu hijau (Chelonia mydas). Penyu sisik dan penyu hijau yang merupakan satwa langka dan jarang ditemukan di perairan lain terutama pantai Utara Pulau Jawa, ditangkarkan di Pulau Semak Daun. Penangkaran tersebut dimaksudkan untuk memulihkan populasi penyu yang nyaris punah. Kegiatan penangkaran meliputi penetasan telur semi alami dan perawatan anak penyu sampai siap untuk dilepas ke alam.
Sebagian besar pantai-pantai di taman nasional ini dilindungi oleh hutan bakau, dimana hidup biawak, ular cincin emas dan piton. Dibalik fenomena dan rahasia alam, sebenarnya gugusan Kepulauan Seribu menyimpan keindahan alam yang sangat menawan. Simponi pulau-pulau mungil yang hijau, deburan ombak, sinar matahari yang bewarna keemasan pada waktu senja; tentunya akan menentramkan hati pengunjung yang berada di Taman Nasional Kepulauan Seribu.
Beberapa pulau/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Pulau Pramuka, Pulau Semak Daun, Pulau Kelapa dan Pulau Panggang: Melihat penangkaran penyu, pengamatan satwa dan wisata bahari.
Pulau Pramuka, Pulau Opak, Pulau Karang Congkak. Wreck diving kapal-kapal yang karam.
Pulau Panjang, Pulau Putri, Pulau Pelangi dan Pulau Perak: Wisata bahari yang dikelola oleh swasta. 
Pulau Semut, Pulau Karang Congkak, Pulau Karang Kroja, Pulau Kotok Besar, Pulau Kotok Kecil dan Pulau Gosong Laga: Untuk kegiatan menyelam dan snorkeling.
Bulan November sampai dengan Februari setiap tahunnya sering terjadi ombak yang besar (berbahaya), dan cuaca tidak begitu bagus biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan Agustus. Musim kunjungan terbaik: bulan Maret s/d Mei setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi: Dari Marina Jaya Ancol setiap hari ada kapal khusus melayani pengunjung yang ingin melihat obyek-obyek wisata bahari, dengan waktu tempuh antara 1-2 jam. Atau dari Muara Angke ke Pulau Pramuka menggunakan kapal fery sekitar 2,5 jam.







sumber: dep.hut.jakarta

Sabtu, 26 Maret 2016

Pemandangan Menakjubkan dibalik Gas Beracun Kawah Ijen.

Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen, adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936. Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.
Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya. Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar.. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.
Bagi mereka yang suka akan petualangan, untuk mencapai Gunung Ijen bisa di akses dari dua arah yaitu, dari utara dan dari selatan. Dari utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jaral Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditemput sekitar 2,5 jam. Dari arah selatan, bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak.








sumber:eastjava

Selasa, 15 Maret 2016

Panorama Menakjubkan Dibalik Gaharnya Gunung Api Aktif "Krakatau"



Gunung Anak Krakatau (GAK) merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Gunung yang terbentuk akibat erupsi bawah laut sejak 1927 sampai 1930 tersebut kini menjadi magnet pariwisata bagi wisatawan domestik dan luar negeri. Tak hanya menawarkan megahnya pemadangan gunung berapi tetapi wisatawan juga diajak menikmati keindahan bawah laut yang memesona.
Sebagai warisan dunia, Gunung Anak Krakatau memang memiliki satu keistimewaan yang tidak dimiliki gunung lain yang ada di Indonesia. Pasalnya, gunung berapi ini sejatinya bukan tujuan wisata. Gunung Anak Krakatau tercatat sebagai cagar alam warisan dunia yang harus dilindungi. Pengunjung harus mendapatkan izin khusus sebelum bisa menjejakkan kakinya di GAK. Tidak mudah mendapatkan izin khusus berupa Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) yang bisa didapatkan di Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA Lampung). Belum lagi, tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan sebagai bentuk donasi pengunjung sebagai partipasi upaya pelestarian cagar alam ini yang berkisar mulai dari Rp 1.000.000.
"Untuk ke (Gunung) Anak Krakatau pengunjung memang harus sudah mengantongi izin khusus dulu dari BKSDA. Walau sulit, tapi setiap pekannya selalu ada saja pengunjung yang datang dan treking ke kepunden Gunung Anak Krakatau. Mau orang lokal atau bule," ungkap Ikbal Polisi Hutan yang bertugas berjaga di GAK saat ditemui di sela acara Tur Krakatau, Festival Krakatau XXV, Sabtu (29/8) silam.
Meski bukan merupakan destinasi wisata, treking dengan izin super sulit di Gunung Anak Krakatau memang menjadi aktifitas primadona para pengunjung. Pasir hitam di pesisir pantai pulau vulkanik ini menawarkan kecantikan tersendiri yang tidak dapat disandingkan dengan pantai manapun. Namun anda jangan berharap dapat bisa bermain-main dengan air lau dan ombak di pantai Gunung Anak Krakatau. Lokasi Gunung Anak Krakatau yang berada di tengah Laut Sunda cukup dikenal dengan ombak besar dengan arus yang kuat. Sehingga aktifitas pantai, amat tidak disarankan oleh polisi hutan setempat.
Alhasil, satu-satunya kegiatan yang dapat pengunjung lakukan di Gunung Anak Krakatau adalah treking sepanjang lereng Gunung Anak Krakatau . Kegiatan trekking rasanya akan cukup menantang bagi anda yang hobi mendaki gunung atau wisatawan umum. Sebab kontur tanah yang berpasir di sepanjang jalur pendakian menjadi tantangan tersendiri yang harus ditaklukan.







sumber: tribunlampung

Senin, 14 Maret 2016

Wisata Religi dan Belajar Sejarah Wali dari Utara Pulau Jawa

Tuban, salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, adalah wilayah yang memiliki peran signifikan dalam perkembangan agama Islam di tanah air. Karenanya, Tuban disebut Kota Wali. Selain itu, Tuban juga merupakan kabupaten pertama pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit yang dipimpin bupati beragama Islam. Masjid Agung Tuban adalah salah satu rumah ibadah muslim di Indonesia yang memiliki sejarah panjang. Masjid ini didirikan pada abad ke-15 oleh Bupati Tuban pertama yang memeluk agama Islam, yakni Adipati Raden Ario Tedjo. Lokasi masjid pun sangat strategis karena berada di sekitar alun- alun kota dan tidakjauh dari kompleks makam Sunan Bonang.
Sebelum mencapai bentuk megah seperti yang terlihat saat ini, masjid telah dipugar beberapa kali. Tahun 1894 dilakukan perombakan pertama dengan menggunakan jasa arsitek Belanda, B.O.W.H.M. Toxopeus. Renovasi berikutnya pada tahun 1985 bertujuan memperluas bangunan masjid. Pemugaran terakhir dilakukan pada tahun 2004. Pada renovasi terakhir dilakukan beberapa perubahan yang signifikan, seperti penambahan lantai dari satu menjadi tiga lantai, pembangunan sayap kanan dan kiri bangunan, pembangunan enam menara, dan sebagainya. Hasilnya, Masjid Agung Tuban menjadi sangat megah seperti yang bisa disaksikan saat ini.
Tampilan luar bangunan masjid mengingatkan pada Masjid Imam di Kota Isfahan, Iran. Pengaruh ini juga yang menjadikan Masjid Agung Tuban tampak memancarkan pesona 1.001 malam dengan permainan warna, terutama pada malam hari. Bagian dalam masjid yang banyak menggunakan pola lengkungan untuk menghubungkan tiang penyangga sehingga menghasilkan pola ruang dengan kolom-kolom, sepertinya terinspirasi dari ruang dalam Masjid Cordoba, Spanyol. Gaya arsitektur khas Nusantara dapat ditemui pada pintu dan mimbar yang terbuat dari kayu dengan ornamen ukiran khas Jawa. Di sayap mihrab terdapat tangga dari bahan kuningan mencirikan gaya khas ornamen Jawa Klasik.
Selain pola arsitekturnya, Masjid Agung Tuban memiliki keistimewaan lain. Sekitar sepuluh meter dari masjid, berdiri Museum Kembang Putih yang menyimpan berbagai beres bersejarah seperti kitab Al-Quran kuna terbuat dari kulit, keramik Cina, pusaka, sarkofagus, dan sebagainya. Masjid Agung Tuban, yang pada awalnya bernama Masjid jami’, kini tak sekadar berdiri megah, namun sekalgus menjadi simbol semangat religius masyarakat Tuban.










Kamis, 10 Maret 2016

Eksistensi Wisata Alam Badak Jawa di Ujung Kulon Banten.


Wisata Taman Nasional Ujung Kulon Banten. Taman Nasional Ujung Kulon adalah sebuah Kawasan Taman Nasional yang terletak di ujung paling barat pulau Jawa. Tepatnya di kecamatan Sumur dan Cimanggu kabupaten Pandeglang provinsi Banten. Luas Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon adalah 122.956 Ha, dan 44.337 Ha dari keseluruhan luas Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perairan.  Pada 1 Februari 1992, Komisi Warisan Dunia UNESCO menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Natural World Heritage Site. Taman Nasional Ujung Kulon juga merupakan rumah bagi Badak Jawa yang sangat terkenal dan terancam punah. 
Dengan luas area yang mencapai 122.956 Ha, Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon menjadi taman nasional sekaligus tempat wisata alam yang sangat luas dan menarik untuk dijelajahi. Di Kawasan Taman Wisata Ujung Kulon, anda akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang memuaskan mata. Alam nya yang terjaga, vegetasi yang tumbuh dengan bebas serta pantainya yang indah membuat anda akan melupakan kepenatan aktifitas sehari-hari. Di beberapa wilayah, anda bahkan dapat melihat satwa-satwa liar yang hidup dengan bebas. Beberapa wilayah yang biasa dikunjungi oleh wisatawan di Kawasan Nasional Ujung Kulon adalah Gunung Honje, Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Peucang, Pulau Handeleum dan Pulau Panaitan. 
Gunung Honje, merupakan salah satu wilayah Taman Nasional Ujung Kulon yang dikelilingi 19 desa penyangga, baik yang berbatasan langsung maupun tidak. Salah satu desa yang menjadi gerbang masuk adalah Desa Tamanjaya. Objek yang terdapat disekitar Tamanjaya antara lain Desa Nelayan Cibanua, Curug Cipaniis, Sumber Pemandian Air Panas Cibiuk, dan Curug Cikacang sebagai tempat wild life viewing Owa Jawa yang merupakan satwa endemik. Wilayah Semenanjung Ujung Kulon merupakan habitat Badak Jawa, sehingga pengelolaan wisata untuk wilayah ini sangat terbatas sekali agar tidak mengganggu habitat Badak Jawa. Wisata yang dapat dilakukan di wilayah ini adalah tracking, berkemah dan wild life viewing. Pulau Peucang merupakan wilayah yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Hamparan pasir putihnya yang luas membentang serta perairannya yang jernih menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang. Di pulau ini anda dapat berenang, snorkeling atau menyebrang ke padang penggembalaan Cidaon dan melakukan wildlife viewing.
Pulau handeleum terletak di antara gugusan pulau-pulau kecil di ujung timur laut SemenanjungUjung Kulon. Di pulau ini anda dapat melakukan bersampan sepanjang Sungai Ciganter sambil melihat tipe hutan hujan tropis sepanjang sungai. Pada bagian hulu sungai terdapat rute jalan setapak yang melintasi tumbuhan bambu menuju air terjun bertingkat. Berhati-hati di pulau ini karena di pulau ini merupakan tempat bagi satwa rusa dan ular python. Wisata lainnya yaitu Pulau Panaitan yang terletak di paling barat Semenanjung Ujung Kulon. Perbukitan Panaitan terbentuk dengan kombinasi vegetasi mangrove, hutan pantai dan hutan hujan dataran rendah. Hutan yang masih asli tersebut dihuni oleh berbagai satwa liar seperti rusa, kancil, babi hutan, kera ekor panjang, buaya, kadal, ular dan aneka jenis burung. Anda harus sedikit berhati-hati karena beberapa binatang buas terdapat di Pulau Panaitan. Anda juga dapat melakukan snorkeling atau berselancar di Pulau Panaitan.
Biaya masuk Kawasan Nasional Ujung Kulon cukup murah, anda cukup membayar Rp 5.000/orang pada hari libur atau Rp 7.500/orang pada akhir pekan. Harga tersebut dapat menjadi lebih murah jika anda datang dengan rombongan. Pada situs resminya Taman Nasional Ujung Kulon kegiatan wisata umum seperti berkemah, penelusuran hutan, wild life viewing, menyelam, snorkeling, bersampan, berselancar dan memancing memiliki tarif yang variatif berkisar dari Rp 5.000 hingga Rp 25.000. Namun tentunya anda membawa perlengkapan sendiri. Biaya masuk pada tiap kawasan wisata berbeda lagi dan tarif tersebut berlaku untuk WNI yang artinya WNA mempunyai tarif yang berbeda.

Untuk mencapai Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, anda dapat memulainya dengan menuju Serang Banten dan berhenti di terminal Pakupatan untuk selanjutnya menuju Tamanjaya (Sumur) menggunakan elf. Darisana, anda dapat mencarter kapal yang tarifnya sekitar Rp 2.500.000 dengan kapasitas maximal 20 orang dan harga dapat berubah. Harga untuk kapal yang bertambat pada dermaga tiap wisata pun berbeda lagi, biasanya sekitar Rp 100.000 untuk tiap kapal.Untuk penginapan, tersedia bivak yang bertarif sekitar Rp 150.000. Atau resort Pulau Peucang yang tarifnya sekitar Rp 750.000/malam. Jika anda tidak ingin repot, saat ini banyak jasa travel yang menawarkan paket wisata ke Kawasan Nasional Taman Ujung Kulon. Tarifnya beragam dari Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000 per orang.







sumber: banten wisata

Rabu, 09 Maret 2016

Pasola, Upacara Exstrim Dari Dataran Sumba.

Pasola Sumba  adalah bagian dari serangkaian upacara adat tradisional yang dilakukan olehmasyarakat Sumba , Nusa Tenggara Timur, yang masih menganut agama asli yang disebut Marapu. Upacara adat ini dilakukan setiap tahun pada bulan Februari atau Maret. Pasola  diadakan pada empat kampung di kabupaten Sumba Barat. Keempat kampung tersebut antara lain Kodi dan Lamboya, Wonokaka, dan Gaura. Serangkaian upacara ini dilakukan dalam rangka memohon restu para dewa agar panen tahun itu berhasil dengan baik.
Pasola  berasal dari kata “Sola” atau “Hola”, yang berarti sejenis lembing kayu yang dipakai untuk saling melempar dari atas kuda yang sedang dipacu kencang oleh dua kelompok yang berlawanan.
Setelah mendapat imbuhan `pa’ (pa-sola, pa-hola), artinya menjadi permainan. Jadi pasola atau pahola berarti permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua kelompok yang berlawanan. Proses pelaksanaan Pasola  diawali dengan pelaksanaan adat nyale . Adat nyale  adalah salah satu upacara rasa syukur atas anugerah yang didapatkan, yang ditandai dengan datangnya musim panen dan cacing laut yang melimpah di pinggir pantai. Adat tersebut dilaksanakan pada waktu bulan purnama dan cacing-cacing laut keluar di tepi pantai.
O..ya, teman-teman, Pasola  ini tidak hanya sebagai bentuk keramaian masyarakat Sumba , lo.Tetapi dengan diadakannya Pasola , menjadi salah satu bentuk pengabdiaan dan ketaatan kepada sang leluhur. Pasola  juga menjadi perekat jalinan persaudaraan antara dua kelompok dan menggambarkan rasa syukur dan ekspresi kegembiraan masyarakat Sumba , karena hasil panen yang melimpah.





sumber: kidsnesia.

Senin, 07 Maret 2016

Pijar Alam Dari Kayangan Api Abadi Bojonegoro.

Kayangan Api merupakan salah satu satu tempat wisata yang ada di Bojonegoro. Selain mengeluarkan api abadi yang terbesar se-Asia Tenggara, tempat wisata ini juga mengeluarkan semburan api bercampur air yang sering disebut masyarakat sebagai 'air blukuthuk'. Tim geologi dari Inggris, misalnya, menyebutkan Kayangan Api merupakan sumber api yang terbesar di dunia. Tempat wisata ini berada di Desa Sendang Harjo Kecamatan Ngasem yang berada di tengah-tengah hutan jati dan terletak sekitar 15 kilometer selatan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Begitu memasuki gapura, tampak berdiri jajaran tiang. Di tengah tiang tersebut terdapat sebuah lingkaran batu. Dari lingkaran itu menguap gelombang panas, sementara api unggun berwarna kuning kemerahan menari-nari tertiup angin. Sayangnya, cahaya api itu tidak terlalu terlihat di siang hari. Bila Datang sebaiknya datang di malam hari karena apinya akan terlihat jelas. 

Menurut sejarah dari masyarakat setempat, Kayangan Api merupakan petilasan seorang Mpu pembuat keris pada jaman kerajaan Majapahit. Jalan menuju kayangan kata lain dari Kayangan Api merupakan tempat pengasingan seorang mpu yang bernama samaran Ki Kriya Kusuma yang bernama asli Mpu Supagati. Dia adalah seorang mpu pembuat keris yang terkenal di zaman Majapahit. Di tempat pengasingannya inilah Ki Kriya Kusuma melakukan tapa sambil menekuni profesinya sebagai ahli pembuat keris. Di dalam pengasingannya, Mpu Supagati berhasil membuat sebuah keris keris yang terkenal dan diberi nama 'Dapur Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo' yang kini menjadi pusaka kabupaten.  







sumber: wisabojonegoro

Pantai Panjang Bengkulu ,Yang memikat Dari Dataran Pulau Sumatra

Sebuah pantai yang di namakan Pantai Panjang ini merupakan salah satu objek wisata pantai yang memiliki garis pantainya yang sangat panjang yakni sekitar 7 kilometer, ini adalah suatu keunikan yang di miliki oleh wisata Pantai Panjang tersebut. Pantai Panjang yang berlokasi di kawasan yang sangat strategis ini membuat tempat ini selalu di ramaikan oleh para wisatawan setiap harinya, dan untuk melengkapi objek wisata ini memberikan beberapa fasilitas publik dan juga akomodasi yang sangat lengkap, di mana jika Anda menempuh perjalanan dari pusat kota Bengkulu Anda hanya memerlukan waktu sekitar 15 dengan jarak 3 kilometer untuk bisa sampai di Pantai Panjang tersebut. Terlepas dari hal tersebut, pantai ini juga menyuguhkan pesona keindahan yang sangat menggoda dari adanya hamparan pasir putih yang sangat luas yang menciptakan suguhan pemandangan yang indah banget di padukan dengan adanya ombak pantai yang sangat indah memukau. Semakin membuat para wisatanya terlena dibuatnya. Dan berikut ini masih ada beberapa uraian wisata Pantai Panjang di Bengkulu dengan pesonanya yang wajib Anda simak juga ya sobat.


Objek wisata Pantai Panjang yang ada di Bengkulu ini ternyata mempunyai banyak fasilitas mulai dari restoran, penginapan, cafe, area bermain untuk anak-anak, pusatnya perbelanjaan, hingga fasilitas untuk olahraga. Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa objek wisata Pantai Panjang ini menjadi tempat wisata populer yang cukup banyak penggemarnya. Salain itu Pantai Panjang ini juga menjadi satu-satunya pusat objek wisata terapi dengan berjogging di saat pagi atau pun sore hari di lintasannya. Tidak hanya itu saja, di pantai ini juga terdapat beberapa pohon cemara dan pinus yang tumbuh subur di sepanjang area pantai yang semakin menjadi pemandangan yang luar biasa menakjubkan, apalagi di pantai ini juga di lengkapi dengan indahnya panorama matahari tenggelam, sungguh akan menjadi pemandangan yang tidak akan terlupakan. Pantai Panjang yang memiliki pasri putihnya yang sangat halus, tidak akan mengotori kaki Anda saat Anda berjalan-jalan. 

Selain itu Anda juga bisa menikmati Pantai Panjang ini dengan jogging trek, volly pantai, bahkan jika Anda suka berselancar, pantai ini adalah tempat surfing terbaik karena ombak lautnya yang cukup besar patut untuk Anda taklukkan. Demikian wisata Pantai Panjang di Bengkulu.




sumber: tempatwisatadaerah.com

Sabtu, 05 Maret 2016

Kasada, Ritual Budaya Suku Tengger Bromo

Upacara Kasada di Gunung Bromo merupakan hari raya bagi masyarakat Suku Tengger Bromo sebagai salah satu wujud persembahan terhadap Sang Hyang Widhi.Upacara kasada bromo yang diperingati adat suku tengger dilaksanakan setiap bulan Kasada hari-14 dalam penanggalan Jawa Kuno.Dalam upacara kasada bromo memiliki makna dan tujuan bermacam macam seperti memperoleh berkah, menjauhkan tolak bala atau malapetaka, wujud syukur atas karunia yang diberikan Tuhan kepada masyarakat Tengger dll.Pelaksanaan upacara kasada tentu sangat dinanti oleh wisatawan yang datang untuk tour travel ke gunung bromo.
Upacara kasada bromo merupakan upacara untuk mengenang dan memperingati sebuah pengorbanan seorang Raden Kusuma anak Jaka Seger dan lara Anteng serta sebagai tata cara adat suku tengger untuk mencari keselematan,kemakmuran dan berkah. Upacara kasada yang dilaksanakan pada tanggal 14  – 16 bulan Kasada atau saat bulan purnama tampak di langit. Ritual dalam upacara kasada yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat suku tengger memiliki agenda seperti pengambilan air suci dari mata air Widodaren, persembahyangan umat Hindu, pemberkatan sesajen yang akan dilarung, pengangkatan dukun baru (pemimpin upacara agama umat Hindu), dan pelarungan sesajen menuju kawah Gunung Bromo.
Pada saat upacara kasada bromo berlangsung, masyarakat suku tengger berkumpul dengan membawa hasil bumi, ternak peliharaan dan ayam sebagai sesaji yang disimpan dalam tempat yang bernama ongkek dan setiba di bibir kawah bromo semua hasil bumi dan ternak di buang kedalam kawah bromo sebagai sesajian kepada Sang Hyang Widhi.Dalam upacara Kasada Adat Suku Tengger yang beragama hindu terdapat beberapa urutan upacara yang harus dilaksanakan agar upacara Kasada berlangsung dengan khidmat yaitu Puja purkawa, Manggala upacara, Ngulat umat, Tri sandiya, Muspa, Pembagian bija, Diksa widhi, Penyerahan sesaji di kawah Bromo.
Upacara Adat Tengger Yadnya Kasada Bromo
Pelaksanaan Upacara Adat Tengger Yadnya Kasada Bromo 2015 kemungkinan akan jatuh pada tanggal 31 Juli – 1 Agustus,jadi bagi Anda yang ingin berkunjung dan akan menyaksikan upacara adat kasada bisa memilih paket wisata bromo 2 hari 1 malam atau midnight bromo pada tanggal 31 juli – 1 agustus 2015.







Sumber: tourbromo.