Sabtu, 27 Februari 2016

Napak Tilas Benteng Otanaha di Gorontalo


Kompleks Benteng Otanaha yang terletak di atas bukit desa Dempe, Gorontalo merupakan peninggalan bersejarah yang dibangun oleh Portugis pada abad ke 15. Bangunan yang keseluruhannya terdiri dari tiga buah benteng (Benteng Otanaha, Benteng Otahiya, dan Benteng Ulupahu) ini dibangun sebagai wujud kerjasama antara Portugis dengan Raja Ilato yang tengah berkuasa pada tahun 1505–1585.
Pada tahun 1525, saat Gorontalo diserang musuh, terkuaklah akal bulus Portugis. Rupanya, upaya pendekatan Portugis dengan Raja Ilato hanyalah strategi untuk menyerang Gorontalo. Pada saat terjadi serangan dari musuh itu, Portugis sama sekali tidak membantu Gorontalo, namun justru memihak musuh untuk menyerang Gorontalo.
Hingga tahun 1585, Gorontalo masih dalam kemelut peperangan. Salah seorang putra Raja Ilato, yaitu Naha dan istrinya, Ohihiya, memimpin pertempuran dan menjadikan ketiga benteng Portugis itu sebagai benteng pertahanan. Dalam pertempuran ini Naha dan seorang putranya, Pahu, gugur. Untuk mengenang perjuangan mereka, ketiga benteng ini kemudian dinamai Naha, Pahu, dan Hiya. Sementara itu penambahan kata Ota merupakan bahasa daerah setempat yang berarti Benteng.
Sebagai cagar budaya yang patut dijaga kelestariannya, kompleks Benteng Otanaha ini sudah dipugar pada tahun 1978 – 1981. Pemerintah setempat juga membangun anak tangga untuk memudahkan wisatawan menjangkau kompleks benteng. Sedikitnya kita harus mendaki 353 anak tangga untuk mencapai benteng utama, yaitu Benteng Otanaha. Sementara itu untuk mencapai Benteng Otahiya terdapat sekitar 245 anak tangga dan 59 anak tangga menuju Benteng Ulupahu.
Benteng Otanaha merupakan obyek wisata sejarah bangunan peninggalan monumen kuno warisan pada masa lalu dari suku gorontalo dibangun sekitar 1525 letaknya diatas bukit di Kelurahan Dembe I Kecamatan Kota Barat dengan jarak 8 Km dari pusat Kota Gorontalo. Untuk mencapai benteng ini kita harus menapaki anak tangga sebanyak 351 buah dan dan dapat pula melalui jalan melingkar dengan kenderaan roda empat dan roda dua. Benteng ini yempat perlindungan dan pertahanan Raja-raja Gorontalo ketika melawan kolonial Portugis yang ingin menjajah.
Keunikan dari benteng ini bangunanya terbuat dari campuran kapur dan putih burung aleo. Karena letaknya yang berada dipuncak bukit maka dari benteng ini dapat dilihat pemandangan danau limboto. Selain benteng Otanaha didekatnya pula dua buah benteng yaitu benteng Otahiya dan Ulupahu.
Panorama yang ditawarkan dari Benteng Otanaha adalah panorama Kota Gorontalo dan Danau Limboto.Sepanjang mata memandang, mata dimanjakan pemandangan yang bagus karena lokasi benteng yang berada di ketinggian memang memungkinkan untuk melayangkan pemandangan ke mana saja.
Benteng ini konon dibangun oleh pejuang-pejuang Gorontalo sebagai benteng pertahanan untuk melawan Belanda.Konstruksi benteng berbentuk bulat dengan pondasi dari batu-batu alam. Tinggi benteng sekitar 7 meter dan diameter benteng mungkin sekitar 20 meter.Terdapat 3 benteng yang dihubungkan dengan jalan setapak untuk menuju ke tiap-tiap benteng.Lokasinya yang berada di atas bukit memang sangat strategis sebagai benteng pertahanan sekaligus menara intai saat jaman perang dulu.
Untuk mencapai benteng ini juga mudah, 30 menit dari Kota Gorontalo ke arah Danau Limboto. Untuk sampai ke atas bisa dengan berjalan kaki melalui 1000 anak tangga atau membawa kendaraan sampai di atas bukit dan diparkir di depan benteng. Pengunjung akan dikenai tiket masuk sebesar 5.000 rupiah dan sudah bisa menikmati suasana Benteng Otanaha sepuasnya.
Dikisahkan, suatu saat kapal orang Portugis singgah di Gorontalo. Perwakilan orang Portugis itu kemudian menemui Raja Ilato dan mewarkan kerjasama untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamamanan kerajaan. Sebagai tanda kesepakan, Portugis bersedia membangun tiga benteng yang terletak di atas bukit.
 



website: gorontaloprov.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar