Sabtu, 27 Februari 2016

Eloknya Tanjung Tanjah Anjah Lombok Timur


   
Nama Tanjah Anjah dikenal karena disana terdapat areal hutan lindung, yakni hutan Tanjah Anjah Desa Sekaroh. Hutan ini menjadi sorotan media karena masih tersisa persoalan, yaitu sengketa lahan antara pemerintah daerah dengan investor luar daerah yang diduga ditunggangi warga asing. Dimana ketika pemkab membangun sekitar 80 unit rumah untuk pemukiman warga, kemudian kelompok pendukung investor merobohkan bangunan tersebut. Namun lepas dari persoalan itu, hutan Tanjah Anjah sesungguhnya memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat di wilayah itu.
         Daya tarik Pantai Tanjah Anjah selain menampilkan panorama alami yang memukau, juga pemandangan di wilayah pantai dan gili benar-benar memberikan nuansa unik yang jarang ditemui di tempat lain. Garis pantai yang dikelilingi hutan dan bukit menyajikan wisata alam yang menyejukkan bagi pengunjung. Demikian pula hamparan pasir pantai yang cukup luas, bersih dan berwarna pink benar-benar dapat dinikmati dengan sempurna. Pasir pink berbentuk biji merica itu berpadu dengan warna pink karang laut yang dapat dilihat di balik kebeningan airnya. Campur tangan antara pemkab dan pengelola lokal dalam mempercantik lokasi pantai ini memberikan nuansa yang nyaman untuk tempat bersantai bersama keluarga, kerabat dan orang-orang tersayang.
            Sebagaimana pantai lainnya, di sini pun berbagai aktifitas dapat dilakukan dengan leluasa, terutama untuk mandi dan berenang, berjemur, berselancar maupun bersnorkling mengelilingi garis pantai mengitari bukit-bukit yang menyajikan pemandangan indah pada tebing-tebing yang dihempas ombak tiada henti. Ombak laut di kawasan Pantai Tanjah Anjah relatif tenang dan nampak datar, karena sebagian besar ombak tersebut pecah di tengah lautan, untuk kemudian mendorong riak-riak kecil menuju tepian pantai. Sebuah pemandangan yang tidak kalah indahnya.
Mengunjungi pantai ini tidak terlalu sulit, karena ia bisa ditemui sepaket dengan beberapa pantai di dekatnya. Disini sudah tersedia berugaq-berugaq untuk tempat berteduh setelah lelah berjemur, atau juga sebagai tempat masyarakat setempat menjajakan makanan dan minuman ringan kepada setiap pengunjung. Tersedia juga penyewaan perahu oleh nelayan setempat bagi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan keliling pantai atau menelusuri tebing-tebing, dan bahkan jika pengunjung hendak mengitari Gili Sunut yang terkenal dengan budidaya mutiara dan lobster itu. Karena di sekitarnya sudah banyak penduduk yang bertempat tinggal, termasuk juga penduduk yang tinggal di Gili Sunut, maka pengunjung dapat berinteraksi dengan mereka. Tak menutup kemungkinan transasksi pun dapat dilakukan untuk sekedar menikmati kelapa muda, membakar ikan segar maupun membeli lobster ketika musim panen telah tiba.






website: pemkablomboktimur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar